Sudah lama aku tidak merefleksikan diri seperti ini. Menggunakan akal, pikiran, dan perasaanku untuk menerjemahkan lagi apa inginnya. Apa harapnya, sudah sampai mana progresnya. Terlalu banyak pertanyaan yang entah jawabannya benar-benar ingin kuketahui atau ya sudah cukup melegakan hanya dengan mempertanyakannya saja. Karena dengan begitu, aku tahu bahwa masih mampu menyadari ada yang salah. Aku masih punya ‘perasaan’ untuk dapat menerjemahkan kebingungan.
Sejauh ini, ternyata hidup tidak selalu seru. Aku sadar, bahwa aku tidak seistimewa itu. Aku hanyalah manusia biasa yang hidup di
dunia biasa, di mana orang lain juga memiliki hidupnya, perasaannya,
pikirannya, dan segala hal yang tidak perlu digembar-gemborkan.
Toh dunia akan tetap berjalan. Hari ini, nanti, dan
seterusnya. Tidak peduli jika aku ada, tidak ada, sedang apa, dan menjadi
siapa. Benar, ternyata aku tidak sepenting itu. Tidak seperti pikirku di masa
lalu yang mengira akan ada hal ‘besar’ atau apapun itu yang akan terjadi padaku,
pun mempengaruhi banyak orang. Toh aku tidak seterkenal itu. Aku tidak
seberpengaruh itu. Aku hanyalah manusia biasa yang bisa jadi sukses atau tidak
tergantung dengan apa yang aku lakukan saat ini.
Banyak yang lebih hebat, pekerja keras, cerdas, dan
lebih-lebih lainnya di luar sini. Aku hanya kerumunan kecil yang sekelebat lewat pandangan orang. Sehingga segala hal yang sedang aku keluhkan
sekarang, ya akan tetap seperti itu sampai suatu hari nanti aku berani mengubahnya.
Menepikan sisi pengecutku. Iya, ternyata aku memang tidak seoptimis dulu. Aku
menyadari, bahwa kita tidak bisa memilih untuk diperlakukan seperti apa oleh
seseorang, namun kita bisa memilih memperlakukan orang lain seperti apa.
Dan kini, kurasakan timelineku memang sedikit lebih lambat
dari beberapa orang. Oh maka kuputuskan, untuk berhenti membanding-bandingkan. Capaianku
pun tidak sehebat teman-temanku, oh ya, tak apa. Aku bisa yakini kalau memang
seharusnya demikian. Aku akan selalu coba untuk berbaik sangka dengan skenario hidup
yang sedang aku jalani. Aku terima, itu tidak apa-apa, pasti bukan masalah besar.
Dan.. Aku ingin sekali berdamai dengan diriku sendiri. Ingin
damai dengan hal-hal yang kupikir tidak seharusnya terjadi seperti ini. aku
ingin menikmati apa yang bisa aku nikmati, dan fokus mengerjakan yang pasti-pasti. Beberapa hal yang kucoba usahakan namun tak kunjung kugapai, kujuga
ingin berdamai dengan hal itu. Rasanya ingin kubiarkan saja ia hanya sekadar
menjadi impian, walau tentu pasti sangat kusyukuri jika itu tercapai satu-satu.
Aku lelah, menyeret kakiku yang tersenggal dengan ekspektasi
yang entah sampai kapan akan terus di sana. Aku ingin berjalan lebih cepat. Aku
ingin berlari. Aku ingin berdamai dengan belukar di kaki, mendung di kepala,
serta segala hal yang kerap menarikku untuk berulang merasa terpuruk atas nasib.
Mengapa terasa begitu sulit? Ya Allah, aku sungguh ingin namun rupanya aku
sendiri yang menjadikannya tak mungkin.
Toh sebenarnya, aku baik-baik saja. Hidupku masih lebih baik
dari beberapa lainnya di luar sana. Panca inderaku masih bisa menemani
bertumbuh dan berkembang. Aku memiliki orang-orang yang menyayangiku,
membutuhkanku, menerimaku, dan bisa jadikan aku tempat bersandarnya.
Rasa kurang yang kerap datang dalam diriku itu, memang
sangatlah manusiawi. Namun juga sangat menggangu. Berulang kukatakan pada diri
ini, “Fin.. berjalan pelan itu tidak apa-apa. Diam sesaat, bahkan lama pun juga
bukan masalah. Tidak semua kuncup bunga bermekaran di waktu yang sama.”
Maka sebenarnya, apa sih yang aku khawatirkan?
Bumi ini sudah tua, pun orang-orang yang lahir lebih dulu di
dalamnya. Termasuk aku, pun beberapa orang yang aku sayangi. Suatu hari nanti,
aku akan mati dan kembali pada bumi. Entah dengan cara yang bagaimana. Entah di
waktu yang masih rahasia. Namun jika waktu itu tiba, kuharap bisa pergi dengan
perasaan yang lebih merasa cukup atas diriku sendiri.
..karena kuyakin, sama dengan segala hal yang jalan
beriringan denganku saat ini, Allah selalu on time. Menghadirkanku, menempatkanku,
bahkan kelak menjemputku.
Digilib, UGM.
4/3/2024
Komentar
Posting Komentar